3 Negara Paling Banyak Transgender

 


Terdapat sejumlah negara yang banyak golongan transgender . Transgender merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan individu yang beridentiti atau ekspresi gendernya (maskulin dan feminin) berbeza dari jenis kelaminnya saat lahir (laki-laki dan perempuan). 


Contohnya, transperempuan, iaitu wanita yang ditetapkan sebagai laki-laki saat lahir dan translelaki, iaitu lelaki yang ditetapkan sebagai perempuan saat lahir. 


Transgender termasuk di dalam kelompok LGBT. Diketahui umum, LGBT merupakan singkatan dari lesbian, gay, biseksual, dan transgender.


Di banyak negara, dan ada sejumlah tempat-tempat di mana hak-hak LGBT diakui. Dicatat dari Expatica.com berikut negara yang banyak golongan transgender. 


1. Argentina


Argentina merupakan salah satu negara yang banyak golongan transgender. Sejarah queer Argentina kembali ke masyarakat asli Mapuche dan Guaraní. Kelompok-kelompok ini tidak hanya menerima jenis kelamin ketiga, tetapi juga diperlakukan sama rata dengan lelaki, wanita, transgender, dan interseks. 


Sebagai negara popular LGBT, pada tahun 2010 Argentina menjadi negara pertama di Amerika Latin dan kesepuluh di dunia yang mengsahkan pernikahan sesama jenis, terbukti satu negara Katolik yang mengamalkannya. 


Undang-undang membenarkan pasangan sesama jenis untuk mengambil anak angkat, dan pasangan lesbian mendapat kebenaran yang sama terhadap perawatan fertilisasi in vitro (IVF).


Penjara juga membenarkan kunjungan suami-istri untuk tahanan gay. Golongan sesama jenis dan pelancong juga boleh menikah di Argentina. Namun, pernikahan itu tidak diakui atau ilegal. 


2. Kanada 


Kanada mempunyi golongan liberal dan relatif yang ramai terhadap individu LGBT+ dari luar negeri. Tak hairan bila Kanada merupakan salah satu negara yang banyak transgender. Mereka memiliki kualiti hidup yang tinggi dan layanan terhadap kesihatan sangat baik.


Sejak 1982, Piagam Hak dan Kebebasan Kanada telah menjamin hak dasar komunitas LGBT+. Pernikahan sesama jenis telah legal sejak tahun 2005 (walaupun pernikahan gay pertama terjadi di Toronto pada tahun 2001). 


Pasangan sesama jenis boleh mengambil anak angkat dan mendapat kebenaran ke surrogacy altruistik. Mereka juga akan menikmati manfaat sosial dan perkhidmatan awam, termasuk yang berkaitan dengan pencen, jaminan hari tua, dan perlindungan dari bangkrap. 


Orang-orang transgender dapat mengubah nama dan jenis kelamin yang sah tanpa pembedahan. Mereka yang memilih untuk menjalani pembedahan, dapat menggunakan perkhidmatan kesihatan yang terbaik. 


Sejak 2017, orang yang beridentiti gender non-biner dapat mencatatkannya di kad pengenalan mereka. Sikap kewarganegaraan terhadap orang-orang LGBT+ bersifat progresif, dan survey pada 2013 menyebutkan bahwa 80% dari orang Kanada menerima homoseksual. 


Selain itu, di sana sebahagian besar orang Kanada setuju bahawa pasangan sesama jenis harus memiliki hak yang sama sebagai orang tua. 


Pada bulan April 2019, Kanada mengeluarkan coin 1 Dollar untuk merayakan 50 tahun dekriminalisasi sebahagian dari homoseksual.


3. Belanda 


Sebagai negara pertama yang mengsahkan sesama jenis dengan pernikahan pada tahun 2001, Belanda merupakan negara yang banyak transgender dan memiliki hubungan emosional dengan orang-orang LGBT+. 


Pasangan sesama jenis menikmati harta pusaka yang sama dan hak waris. Anak-anak dapat mengubah jenis kelamin mereka. Transgender dewasa boleh mengidentifikasi diri tanpa keterangan doktor. 


Warganegara Belanda dapat membuat permohonan untuk catat transgender di passport atau kad pengenalan. Sebanyak 74% populasi memiliki sikap positif terhadap homoseksual dan biseksual.


Sebanyak 57% dari mereka positif tentang orang transgender dan penukaran gender, kata satu kajian tahun 2017 oleh the Institut Belanda untuk Penelitian Sosial. 


Belanda mendekriminalisasi homoseksual pada tahun 1811. Bar untuk gay pertama dibuka di Amsterdam pada tahun 1927. 


Pada tahun 1987, Amsterdam membina Homomonument, sebuah tugu peringatan untuk gay dan lesbian yang dibunuh oleh Nazi. 


Upacara keagamaan pernikahan sesama jenis telah dilakukan sejak tahun 1960-an. Petugas perkahwinan tidak boleh menolak pasangan sesama jenis. 


In serba sedikit info mengenai transgender di luar negara, semoga negara terlindung dari hak kebebasan seperti ini.











Post a Comment

0 Comments